- Konsep bisnis Aditeam adalah memberikan pelayanan dengan menjual produk jadi. Dimana dalam proses produksinya mengandung komponen kerja pelayanan, kerja produksi, penyediaan bahan dan barang yang ketiganya tak dapat dipisahkan.
- Sebagai turunan dari industri konstruksi, dalam era bisnis kekinian berusaha menghindari paradigma hubungan kerja perburuhan/perkulian yaitu para buruh/kuli/tukang mengerjakan dengan upah harian atau borongan dan majikan/pemilik pekerjaan yang menyediakan bahan dan barangnya. Ada suatu upaya mengangkat harkat dan martabat industri ini dengan suatu konsep baru yang setara dengan industri lain yang lebih maju dan terhormat.
- Agar dalam operasi kerja dapat mencapai efektifitas dan efisiensi yang maksimal, kerja pelayanan, kerja produksi serta penyediaan bahan dan barang harus berjalan secara terpadu, sistematis dan sinergis. Kerja pelayanan berkaitan dengan Handling/penanganan atas urusan, kerja produksi adalah pengerjaan oleh tim teknisi serta penyediaan bahan dan barang yang dipasang, dirakit, dikonstruksi sehingga menjadi produk jadi dengan kualitas yang telah ditentukan dan terjamin.
- Dari sisi teknis penggunaan bahan, berusaha menghindari potensi perselisihan antara Aditeam dan klien apabila terjadi berbagai resiko kesalahan, kerusakan, kegagalan, ketidakefisiensian dan cacat dalam proses pengerjaan. Resiko resiko tersebut akan ditanggung oleh klien sebagai penyedia bahan dan barang itu sendiri.
- Dari sisi teknis pelaksanaan, berpotensi terjadi ketidaksinergian antara tim pekerja dari Aditeam dan klien sebagai penyedia bahan, terkait ketepatan jenis bahan yang harus disediakan juga kecepatan waktu penyediaan bahan. Bila terjadi masalah akan mengakibatkan ketidak efisienan proses kerja yaitu adanya waktu tunggu datangnya bahan dan keterlambatan pengerjaan serta pembengkakan biaya upah pengerjaan. Aditeam akan menjadi korban dari masalah ini. Penyediaan bahan yang baik butuh keahlian khusus dibidangnya.
- Sulit memberikan dan menentukan garansi hasil pekerjaan. Karena kualitas hasil pekerjaan terkait erat antara bahan/barang yang dipakai dan kecakapan pengerjaan. Misalnya bila pengerjaan sudah sesuai teknik dan cara yang benar tapi bahan/barang yang disediakan kurang bermutu maka akan berdampak pada produk kerja lekas rusak yang menuntut garansi.
- Penyediaan teknisi atau tukang harian dan cara kerja cost & fee juga tidak dimungkinkan karena berpotensi menimbulkan masalah dan perselisihan antara Aditeam dan klien dalam dinamika kerja nantinya. Dari mulai masalah penanganan dan pengelolaan secara umum, masalah kecakapan kerja tukang yang dapat disediakan, resiko waktu kerja molor, pemborosan yang mungkin terjadi, pengaruh cuaca, resiko keselamatan dan keamanan kerja dan lain lain. Masalah masalah dan perselisihan yang muncul cenderung dipicu oleh prasangka, kecurigaan dan tuduhan atas kelalaian, pengabaian, kecerobohan dan ketidakkompetenan yang akan melibatkan emosi yang melelahkan yang berakhir kekecewaan dan penyesalan. Di pihak pemakai jasa/pemilik pekerjaan merasa menjadi korban yang menerima beban pembengkakan biaya, molornya waktu serta kualitas yang kurang sesuai dengan tidak dapat menuntut tanpa harus keluar biaya lagi untuk perbaikannya. Di pihak penyedia jasa merasa ditekan, kurang dihargai dan diperlakukan tidak adil.
- Kaitan yang lebih besar dalam industri ini, penerimaan order pengerjaannya saja/borongan upahnya saja, penyediaan tukang harian dan cara kerja cost & fee pada akhirnya akan mengkerdilkan industri ini sendiri, karena selalu terjebak pada paradigma hubungan kerja perburuhan/perkulian antara penyedia jasa dan pengguna jasa yang bersifat pragmatis dan eksploitatif sekaligus berpotensi menimbulkan perselisihan dan masalah yang kurang bermutu. Hubungan kerja perburuhan/perkulian tersebut membuat pelaku industri tidak dapat mandiri dan merdeka serta bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan sumber daya, melakukan suatu kemajuan, pengembangan dan inovasi dalam kerja ketukangan, keteknikan dan konstruksi pada umumnya.
Rabu, 30 Mei 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar